negeri-negeri melayu bersekutu bahasa Inggris

• federated malay states

• negeri-negeri melayu:    monarchies of malaysia
• melayu:    malay; wilt; fade; austronesian; arabic script;
• bersekutu:    allied; ally; ally with; allying; caballing;
• negeri-negeri melayu tidak bersekutu:    unfederated malay states
• country data negeri-negeri melayu bersekutu:    country data federated malay states
• traktat yang melibatkan negeri-negeri melayu bersekutu:    treaties extended to the federated malay states
• negeri bersekutu:    federated state
• bahasa melayu negeri sembilan:    negeri sembilan malay
• ahli majlis perundangan negeri tanah melayu:    list of malayan state and settlement council representatives (1954–1959)
• sekolah dasar negeri cipinang melayu 04 pagi:    state elementary school cipinang melayu 04 pagi
• sekolah dasar negeri cipinang melayu 11 petang:    state elementary school cipinang melayu 11 petang
• sekolah dasar negeri cipinang melayu 12 petang:    state elementary school cipinang melayu 12 petang
• negeri:    country; lands; state; nagri; danielsavoiu|united states; danielsavoiu|sandbox1; land; civil; rural area; polite; area; realm; politically defined; commonwealth; kingdom; province; region; civic; pu
• negeri-negeri di brazil:    federative units of brazil
• negeri-negeri di chad:    regions of chad

• In 1896, Kuala Lumpur was chosen as the capital of the newly formed Federated Malay States.
  Pada tahun 1896, Kuala Lumpur dipilih sebagai ibukota "Negeri-Negeri Melayu Bersekutu" yang baru.
• The remaining five states in the peninsula, known as the Unfederated Malay States, while not directly under British rule, also accepted British advisers around the turn of the 20th century.
  Lima negeri lainnya di semenanjung, dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu, tidak diperintah langsung dari London, juga menerima para penasihat Britania di penghujung abad ke-20.
• F.M.S. had overextended itself, committing to many large projects including the H.M.S. Malaya and the railway line up north, and a bridge connecting Johore and Singapore, and then discovering it could not pay for these.
  Negeri-Negeri Melayu Bersekutu dapat bertahan, banyak proyek-proyek besar dilanjutkan termasuk HMS Malaya dan jalur kereta api ke utara, serta jembatan yang menghubungkan Johor dan Singapura.
• In 1944, the British drew up plans for a Malayan Union, which would unite the Federated and Unfederated Malay States (except for Singapore), into a single Crown colony, with a view towards independence.
  Pada tahun 1944, Inggris menyiapkan rencana untuk pembentukan Uni Malaya, yang akan menyatukan Negeri-Negeri Melayu Bersekutu dan Tidak Bersekutu, tapi tidak termasuk Singapura, menjadi satu Koloni Mahkota tunggal, dengan visi satu negara merdeka.
• Wilkinson resolved that the Straits Settlements Government would buy F.M.S. tin at a fixed price, which stabilised the market, and Malaya's finances, at a time when the metal market in London closed down owing to the war.
  Wilkinson memutuskan bahwa Pemerintah Negeri-Negeri Selat akan membeli timah Negeri-Negeri Melayu Bersekutu pada harga tetap, yang menstabilkan pasar dan keuangan Malaya, pada saat pasar logam di London ditutup karena perang.
• By the 20th century, the states of Pahang, Selangor, Perak, and Negeri Sembilan, known together as the Federated Malay States, had British residents appointed to advise the Malay rulers, to whom the rulers were bound to defer to by treaty.
  Memasuki abad ke-20, negeri Pahang, Selangor, Perak, dan Negeri Sembilan, bersama-sama dikenal sebagai Negeri-negeri Melayu Bersekutu (jangan dirancukan dengan Federasi Malaya), di bawah kendali de facto residen Britania diangkat untuk menasihati para penguasa Melayu.